Salam Kinclong, wahai rekan sebangsa dan setanah airku Indonesia yang tercinta selamanya dalam dada (qqqqqq) dan salam juga buat semua yang tidak rekan, Wakakakakaka.....
Kembali lagi, Admin menyapa kalian semua dalam semangat cinta dan persaudaraan dalam ikatan profesi pemanjat gedung yang mulai ramai ini sekarang.
Sekilas terbersit rasa bangga, Rope Access mulai mendorong dirinya sendiri menuju tempatnya yang layak dalam ranah profesi di Indonesia. Meski perlahan, para praktisi Ahli Tali mulai menempati tempatnya dengan mantap. Pengembangan keahlian, berbagai kelengkapan dan peralatan safety yang tidak terlalu jauh berbeda dengan rekan-rekan di luar negeri mulai banyak terlihat. Meski penguasaan metode pembersihan dan keahlian ruang terbatas lain belum terkesan merata, namun secara keseluruhan, peningkatan sudah mulai terlihat. Dan sebagai salah satu perusahaan yang bertahan di ranah ini selama beberapa lama, Admin lumayan bangga 😁
Tapi kenapa foto di atas mengesankan bahwa masih ada keprihatinan yang mendasar???
Mungkin bagi orang awam, pemandangan seorang praktisi akses tali dalam ketugasan pembersihan kaca, pengecatan, penggantian sealan ataupun pembersihan ACP dan/atau yang lainnya, terkesan ngeri-namun biasa saja.
Seperti pendapat seorang Building Manajer yang tidak saya sebut namanya, "Wah, kayaknya enak ya Pak. Doing hobbies and get paid" dan Admin hanya tersenyum atau tertawa
Benar sekali, doing hobbies and get paid, but still it's a job which is need to be done correctly and without a doubt, perfectly
Dan dalam prosesnya, Admin ingin bercerita mengenai hal ini lebih lanjut. A story about the progress it self...
Seperti yang sudah disinggung di atas, Rope Access sudah mulai mendorong dirinya sendiri, climb up to the place it have to be, here in Indonesia. Mulai banyak bermunculan perusahaan yang membawa bendera CV ataupun PT penyedia jasa kebersihan kaca dan perawatan gedung tinggi dalam berbagai penawaran produknya.
Hal ini bagus, mengingat Indonesia membutuhkan banyak pengusaha dalam setiap ranah profesi yang sama, sehingga keahlian pekerja, ragam produk dan standar hasil dapat ditingkatkan dalam sebuah iklim persaingan yang sehat. Di samping itu, akan dapat memberikan kesempatan bagi para pengguna jasa dalam memilih penyedia layanan jasa yang diinginkan.
Nha terus apa masalahnya???
Here is the problem...
Dalam perjalanan CV Palma Jebugan sebagai penyedia layanan jasa kebersihan kaca dan perawatan gedung bertingkat, kami terus berusaha mengembangkan diri. Penyediaan berbagai layanan jasa tambahan seperti pembersihan ACP, pemasangan sealan kaca, pemasangan sealan ACP, pengecatan dinding vertikal dan banyak lagi macamnya, dipertajam dalam berbagai sesi latihan dan pengalaman.
Dan Admin bangga dengan hasil yang telah dicapai sejauh ini. Team yang terus bertambah baik dari segi kemampuan dan jumlah, peralatan safety yang memadai, dan deretan konsumen yang menjadi teman baik karena mereka merasa puas dengan hasil yang telah diberikan, menjanjikan kesejahteraan dari sebuah perkembangan.
Namun keprihatinan muncul dari sebuah sesi Andwidjing yang diikuti Admin beberapa waktu lalu di Jakarta.
Bagi rekan yang belum familiar dengan istilah tersebut, Andwidjing adalah sebuah sesi pembukaan dari Tender. Sesi pembagian informasi dimana peserta tender akan dikumpulkan dalam satu ruang dan waktu, sehingga menerima informasi yang sama dalam ketugasan yang hendak dilimpahkan tersebut.
Mohon halaman ini jangan ditanggapi sebagai sebuah curhat karena Admin kalah dalam prosesnya (Wakakakaka)
Betul, Admin kalah dalam proses Andwidjing tersebut, hehehehe, namun Admin sama sekali tidak berkecil hati apalagi kecewa. Admin membuat cerita ini dengan tujuan supaya ke depannya, pengusaha yang terlibat dalam berbagai proses tersebut dapat lebih bijaksana dalam menyikapi situasi tersebut.
Sehingga setiap pelaku usaha dapat menyadari bahwa kehancuran sebuah produk biasanya diawali karena adanya penghancuran harga oleh para pelaku usaha itu sendiri
Persaingan usaha wajar menyebabkan adanya sebuah persaingan harga, namun jika hal tersebut tidak disikapi dengan bijaksana, kehancuran sudah pasti akan dialami oleh setiap pelaku usaha itu sendiri. Mari kita analogikan seperti ini... (°_°)
4 perusahaan mengikuti sebuah tender pembersihan ACP dengan standar chemical seharga Rp 500,000/liter, dan area yang hendak dibersihkan membutuhkan sekitar 100 liter mengingat (mungkin) area yang hendak dibersihkan seluas 10,000 m², misalnya.
Tentunya sebagai perusahaan penyedia jasa kebersihan kaca dan perawatan gedung bertingkat yang menggunakan Rope Accesser sebagai metodenya, sudah akan memperhitungkan akan adanya pengeluaran di samping penyediaan chemical, seperti berbagai peralatan pendukung kebersihan, pembayaran tenaga kerja, deviasi peralatan safety, operasional harian pekerja, cadangan dana garansi kerusakan media, asuransi dan banyak lainnya. Sehingga, pastinya harga yang ditawarkan kepada calon pengguna, harusnya akan dapat mencakup mencakup itu semua dan ditambah sedikit sebagai keuntungan perusahaan.
Namun, ternyata dalam kenyataannya, ada juga pengusaha yang berpikiran berbeda...
Demi meniadakan kemungkinan bersaing, para pengusaha jenis ini rela bermain dengan sangat cantik, yakni dengan memberikan penawaran penyediaan jasa dengan harga yang jauh di bawah pesaingnya, dan tentunya, calon user pasti akan memilih harga terendah tersebut 😅
Sah saja sih, sekali dua kali proyek rugi, dengan kemungkinan nombok sampai jual mobil guna bayar pekerja, asal pesaing mati kutu dan tidak mendapat proyek sehingga lama-lama tereliminasi dari ranah profesi tersebut dan sang pengusaha akan dapat memulai panen atas ranah profesi tanpa pesaing ini...
Namun sayangnya, ada cacat yang menjebak dalam pemikiran ini...
User adalah Raja yang arogan, egois dan tak mau tahu.
Maksud dari pernyataan ini adalah, para pengguna jasa adalah sama seperti kita sebagai sebuah individu, dimana menawar adalah sebuah nafas (qqqqqqqq) dan cenderung ngomel ketika harga yang biasa dia bayarkan, naik dan meningkatkan output perusahaan.
Karena bagi seorang Chief Purchasing, 'Harga turun aku cinta dan Harga naik kucari lainnya' adalah nafas, hehehehe...
Jadi alih-alih mendapatkan kebun penuh buah siap panen tanpa pesaing, yang akan didapatkan adalah sebuah tanah gersang penuh sisa tunggul pohon buah yang sudah ditebangi sendiri...
Bukan sebuah kemenangan yang akan didapat, namun sebuah kerusakan permanen terhadap produk itu sendiri yang akan mejadi hasil akhir.
Hehehe, jadi memang halaman ini ditujukan bagi kalian, para player baru dunia penyedia layanan jasa kebersihan kaca dan perawatan gedung bertingkat yang dengan semena-mena merusak harga dengan tujuan menjadi penguasa pasar kedepannya. Jangan dilanjutkan lagi demi kalian sendiri. Admin sudah pernah mengalaminya dan masih bertahan di halaman tercinta ini. Jangan dicontoh saingan Admin yang sekarang akhirnya harus banting setir untuk menjadi pekerja restoran demi menghidupi anak istrinya, hehehehehe....
Meski hal ini juga berlaku di semua jenis bidang usaha, namun Admin akan membatasinya dalam dunia penyedia layanan jasa kebersihan kaca dan perawatan gedung bertingkat saja dulu. Sadarlah dan kembali ke jalan yang benar, Sobatku yang tersesat, qqqqqqq, jual mobil hanya akan menjadi awal dari kehancuran usahamu dan rekan-rekanmu jika jalan ini nekat kau teruskan, wakakakakaka....
Heheheh, mungkin rekan semua tertawa, sebel dan jengkel karena halaman kali ini lebih terkesan sebagai keluh kesah, namun silahkan dilihat lebih jauh. Memang bukan berarti yang mahal pasti bagus, namun yang terlalu murah juga harus dipertanyakan standar kualitasnya, unless jika si penyedia jasa bersedia jual segala macam demi menutupi kekurangan standarnya yang tidak bisa ditutup dari biaya yang diajukannya 😂
But it's enough for one night. Hopefully, I could delivered something usefull for today. And hopefully, All of you could read it and get the lesson i'd like to share.
So remember to stay sharp, keep it wise and safety on ur blood, I'll b back on our assignment in PLTU Lontar, Tangerang, Banten for another story of poor area of safety anchour and how to dealing with it 😉
No comments:
Post a Comment